Senin, 12 Januari 2015

Si Ayam

Si Ayam

Seekor ayam ini, apabila ia meminta makanan kepada manusia untuk ia makan. Maka tak ada cara lain baginya selain mendekat kepada manusia dengan cara membunyikan suara. Sebab, ia tak tahu dan mengerti bagaimana ia dapat berbicara dengan manusia untuk mengatakan "saya lapar" misalnya.

Untuk berinteraksi dengan ayam atau berkomunikasi dengannya adalah dengan cara pengertian dan terlebih dahulu manusia setidaknya mau mengenal ayam, baik itu saat ia lapar, atau saat ia sedih atau saat ia lagi "booring". Hehe ah kamu bisa aja..

Kadang kita dibuat bingung oleh ayam pada perilakunya, apa yang ia inginkan, apa yang ia sedang ia butuhkan. Kebingunan ini adalah dikarenakan belum mengenal pasti ayam tersebut. Sebab itulah terlebih dahulu kita mau tak mau harus mengenalnya. Buat apa kita punya ayam kalau hanya sekedar untuk memanfaatkannya saja untuk dijual atau diadu dengan ayam lainnya. Kalaupun sekedar itu, maka kita sama halnya mempunyai ayam tapi seperti tak punya ayam. Yang ada kita hanya membuat ia sengsara. haha

Ayam memang bisa makan sendiri dengan mencari sendiri. Tapi misalnya ditempat kita tak ada satupun makanan yang bisa ia makan. Apakah perutnya tidak merasa kelaparan? Kita saja manusia, kalau tak ada satupun makanan yang bisa kita makan dalam satu hari. Tentu, perut kita akan merasa lapar bukan.

Untuk mengenal ayam adalah terlebih dahulu memberi mereka kebebasan. Artinya, jangan terus-menerus "dikurung" atau dikandang (dalam bahasa jawanya). Biarkan mereka menikmati kebebasan atau berkeliaran dengan alam disekitarnya. Namun, kita harus memperhtikannya. Bagaimana ketika ia lapar atau bagaimana ia mencari makanan. Seperti apa perilaku yang ia ditunjukan pada saat-saat itu.

Nah, bagi pecinta ayam jago (ayam jantan) bangkok. Kebiasaanya sering mengurung ayam dikandangnya, dengan alasan untuk mengurangi perkawinan dengan ayam betina, agar tubuhnya terjaga untuk tetap kuat. Alasan seperti ini tentu punya alasan lain. Alasan lainnya itu apa? Ya, tidak lain untuk ditarungkan atau diadu dengan jago yang lainnya. Kiranya kebijakan pemilik ayam jago tersebut adalah sikap yang paling bijak terhadap ayamnya itu kali yah. Haha

Memang kalau untuk menjaga kualitas kesehatan atau kebugaran tubuh ayam itu bagus, Tapi tidak berarti setelah menjaganya adalah untuk mengadunya dengan ayam yang lainnya. Tindakan ini sama saja, mencuci pakaian dengan air kencing. Apakah iya mencuci pakaian dengan air kencing itu akan bersih? Ya, jelas tidak, yang ada bukannya bersih malah tambah kotor pula. Hihihi

Perlu kita perhatikan, soal seksualitas ayam. Kalau soal seksual bukan hanya manusia saja, bahkan seksual ayam jauh lebih seksual daripada manusia. Oleh karena itu beri ia kebebasan untuk berinteraksi dengan ayam betina. Kalau tidak akan membuatnya sedih, kesepian. Coba bayangkan, ayam pada dasarnya juga makhluk sosial, maka ia tak dapat hidup sendiri. Ia membutuhkan teman yaitu ayam betina ataupun anak-anaknya untuk berinteraksi satu dengan yang lain. Kalau terus-terusan ia dikurung. Maka akan membuatnya sedih hingga airmatanya pun menetes. Hehe Kaya di film sinetron aja yah? Hahha--Tapi bener kok, hal itu sering terjadi pada ayam. Hanya saja kita tak mengenalnya.

Coba saja perhatikan lagi, pada matanya. Kita pasti pernah tahu bahkan sering tahu dimata ayam ada airnya. Itu tandanya dia sedang bersedih, yang disebabkan karena kesepian dan juga tidak diberi kebebasan untuk ia berinteraksi dengan ayam-ayam yang lainnya. Hanya saja ia tidak bisa berbicara dengan kita :)

Contoh lagi, biar agak lebih jelas. Coba anda kurung ayam jantan itu dalam satu hari atau dua hari. Kemudian esok harinya kita ambil satu ayam betina, baik itu kecil ataupun yang besar. Lalu kita tunjukan ke ayam jantan yang kita kurung tadi. Dari sini kita akan tahu reaksi ayam jantan itu. Tentu tidak lain kalau tidak berkokok. Dan ia pun juga akan menggerak-gerakan tubuhnya dengan gaya untuk mencari perhatian si betina. Jelas bukan, kalau ayam juga makhluk sosial, sama seperti manusia, tidak bisa hidup sendiri. Tunjukan kalau kita cinta ayam, yang tidak hanya karena dagingnya yang enak dimakan. 

Rangkaian syair untuk Si Ayam:

Ayam, ayam, ayam kau sangat bermanfaat
Bukan hanya karena dagingmu yang enak dimakan
Bahkan juga dapat memberi kesehatan bagi tubuh kami
Tapi juga dirimu dapat memberikan uang
Jika kau kami jual ke tukang keranjangan.. Gak gak gak gak

Penulis: Elang
Sendang, 09-Januari-2015
17:24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.