Seekor Burung dan Seorang Pemburu
Konon ceritanya, seekor burung yang telah ditangkap oleh seorang pemburu. Ia menginginkan untuk dilepaskan. Jika nanti ia dilepaskan oleh seorang pemburu tersebut--ia berjanji akan memberikan tiga nasehat kepadanya. Sebelum burung itu di lepaskan, burung itu memberi nasehat pertamanya kepada si pemburu. Demikian nasehatnya:
"Kalau kau kehilangan sesuatu, meskipun kau menghargainya seperti hidupmu sendiri, jangan menyesal." kata burung
Setelah si pemburu mendapat Nasehat pertama tersebut. Si pemburu itupun melepaskannya, dan burung itu segera melompat ke dahan. Kemudian si burung mengungkapkan nasehat ke duanya kepada si pemburu tadi.
Katanya: "Jangan percaya kepada segala yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti."
Seketika burung itu tiba-tiba terbang ke salah satu pohon yang letaknya tak jauh dari keberadaan si pemburu. Dan di pohon tersebut burung itu pun berkata:
"Wahai si pemburu yang malang! Tubuhku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau tak melepaskanku dan membunuhku, mungkin kau sudah memperolehnya," ujarnya
Setelah burung berkata demikian. Si pemburu itu sangat menyesal karena sudah melepaskan si burung tadi. Tapi, si pemburu tetap meminta nasehat ke tiga kepada si burung yang belum di jelaskannya.
Katanya, "Hai burung, kamu belum mengatakan nasehat yang ketiga. Coba kamu jelaskan."
Si burung menjawab demikian: "Alangkah bodohnya dirimu, meminta nasehat yang ketiga--sedangkan nasehat yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali,"
"Apa maksudmu?" tanya si pemburu
"Bukankah tadi sudah kukatakan padamu. Kalau kau kehilangan sesuatu, maka jangan kau menyesalinya. Dan padahal aku sudah berkata pula padamu. Jangan kau mempercayai hal yang bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti. Tapi, Kau pun tetap percaya pada hal yang tak masuk akal dan kau pun menyesal telah melepasku, cuma karena dua permata yg kukatakan tadi," ujar si burung
"Ketahuilah, wahai si pemburu. Sesungguhnya tubuhku terlalu kecil, dan tentu tak bisa menyimpan dua permata besar. Tapi kau pun mempercayainya," lanjutnya
"Dengarkan baik-baik. Kau cukup bodoh adanya. Oleh karenanya, setidaknya kau harus perbaiki kebodohanmu itu," saranya
"Terus bagaimana yang harus aku lakukan. Hai burung?" kata si pemburu
"Memperbaikinya adalah dengan apapun cara yang bisa kau lakukan," jawab si burung
"Perlu kau ketahui. Bahwa sesuatu yang tidak ada batasnya adalah kebodohan manusia dan alam semesta," ujar si burung yang terakhir
Kemudian burung itu terbang dan meninggalkan si pemburu sendirian. Lalu si pemburu mencoba mencari tahu maksud-maksud nasehat si burung tadi dalam kehidupan sehari-harinya. Demikianlah ceritanya. Terimakasih..
Penulis: Elang
Sendang, 18-01-15
Minggu, 12:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.