Minggu, 04 Januari 2015

SENDIRI atau NYEPI

SENDIRI atau NYEPI



Sempatkanlah waktu untuk sendiri I Sendiri yang menghidupkan hati I Menghidupkan jiwa yang mati meski dengan raga yang hidup l Bukankah jika nyawa lepas dari badan, orang kan terbaring sendiri? I Di tempat yang gelap dan sunyi :

Maka dengan 'sendiri' __ Untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik adalah salah satu cara dari sekian banyak cara untuk mencari Teman sejati l Yang kelak setia menemanimu di saat orang yang kau sayangi pun pergi :

Mari terus mencoba sempatkan waktu untuk sendiri atau nyepi l Mengelolah rasa bahwa keramaian tak selamanya membahagiakan l Sebaliknya sendiri bisa menghadirkan ketenangan serta kedamaian l Jika yang menemanimu adalah Sang Penguasa Alam l Maka disitulah kau kan menemukan kedamaian dan ketenangan :

Sendiri bukan menarik diri dari hiruk pikuk dunia kehidupan untuk menyepi ketengah hutan atau gua di pengasingan l Namun sendiri itu untuk berserah diri kepada Allah yang Maha Besar __ Dalam nafas yang terhela dan detak nadi dalam degupan l Jika sudah terbiasa sendiri atau nyepi, dengan berada di keramaian atau kesunyian bagimu kan sama saja :

Sendiri untuk mengaji rasa l Memeriksa kesalahan-kesalahan yang pernah ada l Sendiri untuk mensucikan jiwa yang mungkin selama ini gelap l Dengan menyepi mencari jati diri l Jika kau telah dekat dengan Sang Pemilik Jagat l Susah senang tak akan ada beda l Karena sandaranmu adalah Sang Pencipta alam raya l Maka nikmati kemesraan itu di lubuk hati terdalam l Yang mungkin tak terjangkau penglihatan l Dan biarlah bahagia itu jadi rahasia l Antara dirimu dan Dia, Sang Maha Pencipta.

Penulis: Elang
Sendang 30, Desember 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.