Selasa, 19 Agustus 2014

Cara Murid Menyogok Guruhnya; Hasil Semester!!!!??

Dialog Guruh dan Murid; Mengenai Hasil Nilai Semester!!!??

Elangbass!!!


Di waktu semester tiba, ada sebagian murid sibuk ngumpulin duit. Biasanya murid yang seperti ini adalah golongan murid yang malas belajar; yang suka meninggalkan pelajaran, mereka merasa kebingungan. Bagaimana mereka bisa mengisi seluruh pelajaran yang nanti akan di sediakan oleh pihak sekolah.

Giliran semester berlangsung, maksa saja golongan murid itu tidak bisa mengisi sebagian sebagian soal yang ada. Namun mereka tidak kehilangan akal, lalu mereka fikirkan terus menerus, bagaimana caranya nilai semester mereka setara dengan yang lainnya. Artinya tidak jauh beda dengan murid yang rajin belajar.

Setelah melewati masa semester, kemudian hasil laporan nilai akan di bagikan. Namun sebelumnya murid yang malas belajar itu, mendatangi rumah wali kelasnya. Sambil membicarakan soal hasil semester.

Dialog Guruh dan Murid.

Murid; "Pak bagaimana nilai saya"
Guruh; "Kamu pasti nanti tahu lah"
Murid; "Saya gak tahu pak?"
Guruh; "Kamu itu gimana, nilai kamu ya tentu sesuai dengan tingkat belajarmu."
Murid; "Janganlah pak, naikkan nilai saya, ya sekiranya setara dengan yang lainnya."
Guruh; "gak bisa!!!!" serunya

Sih murid mulai berfikir kembali, agar guruhnya mau dibujuk oleh nya.

Murid; "Pak gini aja, Bagaimana kalau 1 pelajaran 10rb, total pelajaran itu ada 10 mata, kalau di kalikan bisa mencapai 100rb??" Rayunya

Guruh; "Hust, kamu itu belajar nyogok yah! Gak bisa, gak bisa!!

Murid; "Saya tambahkan 10rb, jadi totalnya 110rb."

Guruh; "Tetap gak bisa, gaji saya itu lebih besar dibandingkan uang sogokanmu!!"

Murid itu bingung, lagi lagi dia punya cara untuk merayu guruhnya. Sambil berkata; Emang berapa gaji bapak?
"Gaji pokok saya 900rb per bulan" jawab sang guruh
Murid; "Lha itu sih perbulan pak, ya terlalu kecil"
Guruh; "Kamu itu ngeyel aja!
Murid; "Lho kok ngeyel pak, gaji bapak 900rb itu perbulan, berarti gaji bapak dalam 1 hari cuma 30rb, sedangkan bapak punya 35 murid dalam 1 kelas, ya kan gak sebanding dengan pekerjaan bapak!
Nah sementara, saya akan gaji bapa Rp. 110rb, cuma menaikkan hasil nilai semester; yang hanya 10 lembar soal, paling 5 menit beres. Gak sampai sebulan kok.

Guruh; "Bener juga, apa katamu, ya udah sini, mana uangnya?
Murid; "Terimakasih pak, ini uangnya pak."

"Kamu itu lebih cerdik ketimbang bapak" pungkas guruhnya
Murid; "Lho iyah jelas, saya cerdik, dalam hitungan, tapi bapak lebih cerdas dari saya; dalam menaikkan hasil nilai mata pelajaran." ujar muridnya sambil tertawa Gkkkkkk!!!

Guruhnya pun ikut tertawa; "Hahahahaha, gkkkkkk!!!! :-) :-) :-)

Penulis: Elang
15 Agustus 2014 pukul 17:51
Sumber Foto: Penelusuran Google

Kesehatan Umum!!!

Kesehatan Umum!!!

Elangbass!!!



Mengenai kesehatan umum, Pemerintah Indonesia telah memberikan aturan, bahwa bagi rakyat kecil yang berobat tidak dikenai jaminan pembayaran, dengan syarat membawa kartu jaminan.

Hanya saja pihak Rumah Sakit yang tidak mau menuruti aturan pemerintah, sehingga mereka meminta pembayaran kepada pasien tersebut!!

Dari aturan pemerintah sih jelas, namun ironisnya, masih banyak pihak Rumah Sakit yang tidak mau menuruti aturan pemerintah.
Hal ini pun sering terjadi, di daerah perkampungan dan di kota kota kecil, bahkan ada juga di kota besar. Seperti Jakarta dsb.

Sebagaimana yang terjadi di Jakarta, padahal sewaktu pak jokowi menjadi Gubernur, memberi aturan, bahwa rakyat kecil yang berobat tidak dikenai pembayaran atau yang disebut gratis. Sayangnya tetap saja masih ada pihak Rumah Sakit yang tidak mau menuruti aturan tersebut.

Penulis: Elangbass..
16 Agustus 2014 pukul 15:27

Gunakan Bahasa Indonesia Yang Baku !!!?

Contoh ederhana Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baku !!!?

Elangbass!!!!

 


Bahasa Indonesia sering dibuat buat. Artinya, banyak orang Indonesia; saat berbicara! Menggunakan "kata kata" yang tidak baku, sehingga bahasa Indonesia semakin tidak tertata dengan baik.

Kebiasaan orang Indonesia itu; sering menyamakan kata yang satu dengan kata yang lainnya. Suatu contoh sederhana. Kata "sama" dan kata "dengan" ini beda (secara kbbi). Namun hal tersebut dianggap sama oleh mereka. Kalau dari segi "penempatan kata katanya" saja tidak baku, maka hasilnya akan menjadi suatu kalimat yang tidak baku pula.

Contoh, Kalimat yang baku!!
"Sekarang kamu boleh pergi dengan dia."

Contoh, Kalimat yang tidak baku!!
"Kamu sekarang boleh pergi sama dia."

"Dari sini kita bisa lihat! Persoalannya hanya sederhana. Yaitu, kesalahan dari kata dan penempatannya. Memang terlihat sederhana dan sepele, akan tetapi jika dipakai secara terus menerus, dan menjadi kebiasaan; alhasil akan mempengaruhi dan merusak bahasa Indonesia itu sendiri."

Mengenai bahasa yang baku, masih banyak yang perlu "diperbaiki" oleh kita sendiri. Bahasa Indonesia itu bergantung kepada sih pemakainya. Jika pemakainya seorang yang 'baku' dalam berbicara, maka alhasil bahasa Indonesia akan menjadi baik dan benar, namun tidak sebaliknya. Artinya, jika pemakainya bukan seorang yang baku dalam berbicara, maka alhasil akan membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa yang tidak benar, dalam arti tidak baku.

Contoh yang baku; "Saya diberi uang oleh dia."

Contoh yang non baku; "Saya dikasih uang sama dia."

"Ini hanya sebagian contoh sederhana; kesalahan yang sering di ungkapkan oleh orang Indonesia."

Selain itu, kedua istilah, "tidak" dan "bukan" itu beda. Kemudian, yang seharusnya memakai kalimat "tidak pernah" tetapi memakai kalimat "belum pernah", giliran yang seharusnya memakai kalimat "belum pernah" tetapi memakai kalimat "tidak pernah". Ada juga pemakain kata depan (pada sebuah kalimat) yang kurang tepat!! Seperti halnya, yang seharusnya memakai kata "Mengenai", tetapi memakai kata "masalah". Suatu contoh ; "Mengenai pembayaran listrik, bisa dicicil". Namun kebiasaan orang Indonesia suka memakai kata "Masalah", akhirnya kalimat yang dipakai seperti ini; "Masalah pembayaran listrik, bisa dicicil."

Catatan: "Kesalahan kosa kata, yang di ungkapkan oleh kita adalah ciri ciri orang yang malas belajar bahasa Indonesia." Hehe :-)

Penulis: Elang
16 Agustus 2014 pukul 6:42

Malaikat Merasa Heran Melihat Pesawat Garuda Indonesia; Yang Melintas Dilangit !!!??

Pesawat Garuda Indonesia!! Membuat Malaikat Menggeleng Geleng Kepala!!!??

Elangbass!!! 



Ada 5 malaikat yang sedang jalan jalan (dilangit), mereka sedang menikmati ke indahan langit yang begitu membuat mereka terpesona, saking Indahnya itu, membuat mata mereka melihat kemana mana.

Dalam perjalanan, di sebuah tempat yang lain. Mereka (malaikat) merasa kagum dan terkejut, saat melihat sebuah besi yang melintas di langit. Mereka merasa heran, dan aneh. Karena baru pertama kali mereka melihat dan mengetahui; ada besi yang bisa terbang; yang melintas dilangit. Ternyata besi yang mereka lihat itu adalah sebuah pesawat "Garuda Indonesia".

Tidak habis pikir mereka saling bertanya. "Lho kok itu benda apaan yah?"

Temannya menjawab; "Barangkali itu sayap malaikat lain yang jatuh dari atas"
Malaikat lain langsung ngomong "Hust, itu bukan sayap malaikat"
Lalu itu apaan? Tanya temennya
"Itu seperti besi, kayaknya itu buatan manusia" jawabnya
Masa iya itu buatan manusia?
"Lah iyah, yong namanya aja itu Garuda Indonesia" ujarnya
Oh iya yah! Jawabnya dengan wajah penasaran

Selepas dialog itu (5 malaikat tadi). Kemudian mengucapkan kalimat, sambil bersamaan. Katanya; "Ada apa dengan umat Muhammad?"
Malaikat yang satu ngomong; "lho kok kita ngomongnya sama-bareng yah"
Mereka saling tertawa. "Hahahaha; gkkkkkk!!!"

Setelah mereka perhatikan Pesawat tadi (dengan merasa heran dan aneh). Membuat ke lima malaikat itu menggeleng geleng kepala mereka.
"Subhanalloh!! Dulu di zaman Nabi Daud As, besi itu dijadikan baju untuk perang, sekarang umat nabi Muhammad SAW, besi itu dijadikan pesawat; yang bisa terbang melintasi langit. Luar biasa!!! Umat Muhammad SAW.

Catatan: "Cerita ini hanyalah fiktif belaka."

Penulis: Elang
14 Agustus 2014 pukul 16:55

Kamis, 14 Agustus 2014

Orang Yang Banyak Bertanya Bukan Berarti Banyak Bicaranya!

Orang Yang Banyak Bertanya Bukan Berarti Banyak Bicaranya!

Elangbass, Orang yang banyak bertanya bukan berarti banyak bicaranya, melainkan haus ilmu. Sedang orang yang banyak ngomongnya bukan berarti sedikit ilmunya. Karena kiai yang banyak ilmunya saja itu suka bicara. Bayangkan saja, dalam ceramah pun. Seorang kiai tidak sedikit mengeluarkan kata kata.

Sementara orang yang banyak bertanya juga bukan berarti sedikit ilmunya. Dari sebab ia banyak bertanya sehingga ia banyak memperoleh ilmu.

Orang yang haus akan ilmu, membuatnya banyak bertanya. Karena konon, bertanya adalah kuncinya ilmu. Semakin ia banyak bertanya semakin banyak pula ilmu yang ia peroleh, dari orang orang yang ia beri pertanyaan. Oleh karena itu, jika ada sesuatu yang belum engkau ketahui, maka bertanyalah.

Sementara, jika engkau ingin mendapat jawaban yang membuatmu puas, maka bertanyalah kepada orang yang engkau anggap orang itu mampu menjawab.

Namun harus kita ketahui. Bukan hanya orang yang punya ilmu saja yang mampu menjawab pertanyaanmu, bahkan orang yang bodoh saja pun mampu menjawab pertanyaanmu.

Jika engkau ingin memperoleh sesuatu yang belum engkau ketahui, atau ingin menanyakan sesuatu. Janganlah engkau bertanya ke asal sesuatu. Artinya asal asal bertanya kepada sesuatu.

Suatu contoh; Jika engkau  bertanya, kepada seekor kucing! mengenai; "Apakah langit itu bisa berbicara bertanya" sih kucing pasti mampu menjawab pertanyaanmu. Namun jawaban kucing pasti "meong". Itulah karakter kucing. Apakah kita puas dengan jawaban sih kucing itu? Tentu tidak. Karena jawaban sih kucing tadi tidak sesuai dengan pertanyaan kita. Sebab kita pun juga tidak bisa mengerti jawaban kucing tadi, yang hanya dengan nada meong.

Oleh sebab itu bertanyalah kepada sesuatu atau orang yang tepat.  Supaya kita puas mendapat jawaban apa yang kita pertanyakan itu. Dan berharap agar memperoleh ilmu yang tepat; sesuai apa yang di inginkan; melalui usaha tersebut.

Penulis: Elang

Kaya Bukan Hanya Karena Rajin Bekerja, dan Miskin Bukan Hanya Karena Malas Bekerja

Kaya Bukan Hanya Karena Rajin Bekerja, dan Miskin Bukan Hanya Karena Malas Bekerja

Elangbass, Disetiap kehidupan manusia itu ada campur tangan Tuhan, baik itu orang miskin maupun yang kaya. Jika Tuhan tidak campur tangan. Lalu bagaimana keadaan hambaNya? Apa bisa orang itu kaya karena sendiri? Orang itu kaya bukan berarti karena ia rajin bekerja. Dan orang yang miskin itu bukan berarti karena ia malas bekerja.

Mengenai "rajin bekerja" bukan hanya orang yang kaya, karena orang yang miskin tidak sedikit yang rajin bekerja. Tapi apa? Orang yang miskin yang rajin bekerja pun tidak membuatnya menjadi orang yang kaya.

Memang sih, secara rasional, bahwa orang itu tergantung bagaimana ia menjalani kehidupannya, atau bagaimana tingkat pekerjaan yang ia lakukan. Ada yang berkata, orang miskin itu biasanya golongan orang yang malas bekerja. Oh tidak bisa!! Jika kita telusuri secara lebih jauh lagi. Mengenai orang miskin bukan berarti orang yang malas bekerja.

Mengenai "malas bekerja" bukan berarti hanya golongan orang yang miskin saja, bahkan orang yang kaya atau orang yang berduit banyak kok yang malas bekerja. Namun itu pun tidak membuatnya menjadi miskin.

Gambaran yang sederhananya. Bayangkan saja! banyak orang kaya yang mempunyai perusahaan; banyak karyawannya. Kerjaan orang yang kaya itu hanya bisa ngatur, nyuruh, sementara dirinya hanya nongkrong. Ini kan juga golongan orang yang malas bekerja. Tapi apa? Meskipun ia malas bekerja. Kerjanya hanya ngatur, nyuruh. Hal itu tidak membuatnya menjadi orang miskin.

Orang yang kaya yang malas bekerja tapi tidak membuatnya miskin, artinya kerjaannya hanya ngatur, nyuruh, bukan berarti karena ia banyak uangnya.

Sementara orang yang miskin yang rajin bekerja, tapi tidak membuatnya menjadi kaya. Bukan berarti karena uangnya sedikit. Karena ia bisa saja menjadi kaya yang memiliki banyak uang. Jika uang dalam setiap harinya ia kumpulkan sedikit demi sedikit, walhasil ia bisa punya banyak uang.

Dari sini kita bisa lihat, bahwa kekayaan itu bukan hanya karena rajin bekerja, dan kemiskinan itu bukan hanya berarti golongan orang yang malas bekerja, yang jelas, kehidupan manusia ada campur tangan Tuhan.

Kesimpulannya, Segala sesuatunya, kondisi, keadaan manusia itu Tuhan lah yang mengatur; takdir atau kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Seandainya; Kalau semua orang itu kaya, kepada siapa ia memberi sodakoh? Kemudian, Kalau semua orang itu miskin, kepada siapa i memperoleh bantuan materi?

Catatan: "Orang itu bisa Kaya karena takdir Tuhan, Orang itu Miskin juga karena takdir Tuhan."

Penulis: Elang