Rabu, 23 Juli 2014

Pernyataan: "sekelompok gerakan sistematis yang mempropagandakan amaliyah para wali"

Pernyataan: "sekelompok gerakan sistematis yang mempropagandakan amaliyah para wali"

Ellangbass, Sayangnya "saat ini ada sekelompok orang yang melakukan gerakan secara sistematis." Memang tidak banyak cuma hanya sekelompok orang, yang pada umumnya jenggotnya panjang panjang, "jangankan jumlah rambutnya banyak, bahkan 10 jumlah rambutnya pun pasti dirawat hingga panjang," memang sih sunnah, tetapi bukan berarti "orang yang jenggotnya panjang itu benar benar orang Islam atau orang alim, yang akhlaknya luhur atau ke ilmuan agamanya jelas," karena banyak ko orang yang non Islam yang jenggotnya panjang, bahkan ada juga ko "orang alim yang tak berjenggot, yang keilmuannya jelas dan memiliki akhlak yang luhur." Biasanya (sebagian) orang yang jenggotnya panjang itu, orang yang bodoh, karena sarafnya ke tarik ke bawah. Hehe

Kemudian sekelompok orang itu "bertujuan untuk menghapus dan memusnahkan amalan para wali." Mereka berjuang dengan dana, tenaga, pikiran dan semangat.

"Berkeinginan untuk menghilangkan Tahlilan, Yassinan. Ziarah kubur ke para wali, berusaha menghancurkan peninggalan-peninggalan orang sholeh, majelis maulidan dan majelis soholawatan." dengan cara Berdalil, "ingin mengembalikan umat ke ajaran yang benar." Alasannya sekelompok itu tidak lain selalu berkata "biar umat kembali ke jalan yang benar."

Mereka menganggap: "orang orang yang sering melakukan Yassinan, dan Sholawatan yang sudah mendarah daging dinegeri ini, yang jumlahnya yang tidak mudah di hitung dianggap orang yang sesat semuanya." Katanya "jadi umat perlu di kembalikan ke jalan yang benar" itulah alasan mereka.

Kemudian alasan yang lainnya "kembali ke Al-Quran dan As-Sunnah" lalu sekelompok orang itu berani mengatakan "bahwa warisan amaliyah ulama tersebut adalah sesat yang akan menyeret pelakunya ke neraka termasuk yang suka Tahlilan.

Kalau begitu, berarti surganya sepi, tetapi bagi sekelompok itu. Lain halnya dengan yang sering melakukan Tahlilan, itu jumlahnya banyak, dan pasti Surganya lebih ramai. Sebab, "jangankan orang yang rajin ibadahnya bahkan asalkan KTP nya Islam pun di Do'akan, karena, berharap supaya tidak ada yang masuk ke neraka." Padahal amaliyah yang dipegang tersebut adalah amalan dari warisan ulama salaf, bukan ulama model baru.

Kemudian sekelompok itu menyatakan: "bahwa orang orang yang berdzikir berjama'ah dengan suara yang keras, ziarah kubur, bersholawat kepada Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam, Yassinan, dan sejenisnya, dianggap ahlul bid'ah yang sesat."

Sebetulnya amalan tersebut adalah bid'ah hasanah, yang justru menghidupkan sunnah sunnah Nabi yang telah dimatikan oleh orang orang.

Sebagian ulama mengatakan "bid'ah itu sesuatu yang baru atau belum pernah dicontohkan sebelumnya," namun setiap bid'ah bukan berarti sesat karena ada juga bid'ah yang mengandung unsur amal sholeh, boleh dikatakan aneh tetapi justru hal itu lebih baik.

Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW; "Agama itu asalnya terasa Asing, kelak akan tiba suatu masa agama ini terasa asing lagi, sungguh beruntung orang yang di pandang asing"

Pernyataan itu: "Semisalnya jaman sekarang ini masih ada saja orang yang mau menghadiri pengajian. Anak anak mudah yang ketika Subuh mau ke masjid atau ada kumpulan orang orang yang berdzikir. Kata orang jaman sekarang, aktivitas seperti Tahlil, Yassinan, Sholawatan, ziarah kubur dan sejenisnya memang engga jaman, tetapi justru beruntung. Karena disaat orang lain sibuk dengan duniawi, orang orang ini sibuk dengan ibadah atau mengingat ingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

Penulis: Elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.