Minggu, 14 September 2014

Filsafat Membantu Menuju Kebenaran!!


Filsafat Membantu Menuju Kebenaran!!




Elangbass, Perjalanan atau menjalani kehidupan sehari hari kita memang tidak dominan. Artinya yang namanya kehidupan tentu berubah ubah; Kadang dibawah, kadang diatas, kadang suka, kadang juga duka. Apapun yang kita lakukan akan memperoleh hasil walau harus mengalami kegagalan.

Tidak banyak yang tahu, bahwa merenung adalah salah satu cara manusia memahami sesuatu. Dalam filsafat merenung adalah bentuk proses berfikir secara mendalam antara kontak akal dan hati. Maka dari itu, Sesuatu yang masih kita pertanyakan akan terungkap atau terjawab melalui renungan kita tersebut. Terkadang kita bertanya-tanya, Apa yang harus kita pelajari, Kemana langkah yang harus kita telusuri, Dimana kita harus menempatkan diri kita ini atau bagaimana cara menjalani kehidupan ini.

Selain itu, Dalam kehidupan sehari hari kita menemukan berbagai macam pertanyaan yang muncul baik itu yang terpikirkan oleh akal kita maupun yang sebenarnya tidak pernah kita pikirkan. Tidak lepas dari itu, Berbagai aktivitas yang kita lakukan memiliki pelbagai macam persoalan-persoalan yang acap kali muncul dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Namun, terkadang kita pun bingung atau bahakan heran saat kita berada dititik atau pada saat waktu kita menemukan Persoalan-persoalan yang kerap kita temui. Padahal semua itu pasti ada sebabnya, Namun kadang kita tidak menyadarinya.

Berbicara mengenai berbagai pengalaman yang terjadi dalam konteks berfilsafat. Ternyata menjalani kehidupan ini terkadang kita juga mempunyai berbagai macam konflik-konflik yang menghiasi didalamnya. Yang menjadi perhatian disini ialah ketika dimana filsafat menjadi sebuah orientasi yang kadang-kadang membawa kita jauh diluar pengalaman yang ada dan memaksa kita untuk membantah pengalaman yang terjadi.

Dalam konteks ini, filsafat mampu hadir sebagai suatu alat untuk mengkritisi dan mencari akar-akar dari pengalaman yang ada. Berfilsafat pun dapat diartikan bertanya-tanya disertai rasa heran. Dalam konteks yang ada, filsafat berperan sebagai hasil dari rasa heran terhadap apa yang menjadi pertanyaan yang akan kita lontarkan.

Sebenarnya 'berfilsafat' juga membantu pelakunya mendeteksi atau akan menemukan hakikat dari segala sesuatu yang ada, mengingat filsafat itu sendiri berarti melihat segala sesuatu dengan penuh perhatian dan minat, atau berfikir tentang segala sesuatu dengan disadarinya. Namun, banyak orang menganggapnya sebagai suatu hal yang sulit untuk diterima keberadaannya. Tatkala mendengar ada orang berfilsafat, maka asumsi yang muncul cenderung menganggap bahwa dia mulai memasuki daerah yang menyesatkan. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Dengan berfilsafat justru akan menyelidiki, membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain. Dan filsafat juga memandangnya sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dan membahasnya secara menyeluruh.

Tidak lepas dari itu, Filsafat juga menyelidiki tentang sebab-akibat dan menyelidiki hakikatnya sekaligus. Dan dalam pembahasannya filsafat menjawab apa ia sebenarnya, dari mana asalnya, dan hendak kemana perginya.

Suatu contoh; Manusia tercipta dari setetes air hina. Maka jelas bahan manusia itu dari kotoran. Yang dimaksud kotoran disini. Yaitu, pertemuan sperma perempuan dan sperma laki laki. Bukankah sperma itu zat yang kotor? Apabila bukan zat yang kotor, kenapa pelakunya atau orang yang mengeluarkannya harus mandi junub atau yang disebut mandi wajib? Karena sperma itu najis. Itupun menurut pandangan Islam.

Kemudian menurut rasio (akal) atau hukum alam yang lebih cenderung ke sebab dan akibat. Setetes air hina itulah atau hasil reproduksi antar lawan jenis manusia yang mengakibatkan terciptanya manusia atau anak. Tetapi akal kita atau fikran kita yang lain akan bertanya lagi. Apakah pertemuan sperma laki laki dan perempuan itu selalu dapat mengakibatkan atau menjadikan seorang manusia/anak? Tidak! Karena, pada dasarnya secara diluar akal itu tergantung kehendak Illahi termasuk segala sesuatunya.

Mari kita buktikan!! Apa iya pertemuan sperma laki laki dan perempuan itu tidak semestinya mengakibatkan manusia/anak? Bayangkan saja tidak sedikit orang tua yang tidak mempunyai anak. Dari sinilah kita tahu akan kebenarannya.

Nah!! Kalau kita kembali menurut rasio (akal) atau hukum alam tidak ada habisnya. Karena rasio akan menjawabnya dengan demikian. "Orang tua yang tidak punya anak dikarenakan Mandul atau bahkan salah satu dari pasangan dapat dinyatakan kurang Subur atau Interfil."

Sebenarnya manusia itu tidak ada hanya saja diadakan oleh yang Maha Ada dan yang tidak ada itu menjadi ada karena adanya yang Maha Ada. Maksudnya; adanya manusia itu karena adanya Tuhan, dan manusia yang sebelumnya tidak ada menjadi ada karena diadakan oleh Tuhan. Kemudian berkembang biak dari hasil reproduksi.

Selain dari itu tak banyak terfikirikan oleh orang, bahwa mempelajari filsafat juga merupakan bentuk kegiatan sehari-hari yang tidak secara sadar telah kita lakukan. Pernahkan anda berfikir! Mengapa keypad pada handphone itu dibuat berbunyi? Mengapa kaki itu berada di atas tanah bukan melayang-layang di udara? Mengapa burung bisa terbang tanpa menggunakan mesin layaknya manusia bila menerbangkan pesawat?

Proses berfikir yang mendalam, hanya bisa dilakukan dengan cara merenung. Apabila ada sesuatu hal yang masih kita pertanyakan dalam kehidupan ini akan terungkap dari merenung itulah.

Merenung adalah sesuatu yang bisa menjadikan diri kita menyadari segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Misalnya, Apabila kita mendapat persoalan-persoalan, maka dengan cara merenung kita akan menyadari bahwa adanya persoalan- persoalan itu adalah realita kehidupan. Kalau kita sudah sampai di titik kesadaran, kita akan menganggap persoalan-persoalan itu sesuatu hal yang biasa, maka tidak perlu lagi menjadikannya ke sebuah masalah.

Penulis: Elang http://ahlannawawi.blogspot.com/2014/09/filsafat-membantu-menuju-kebenaran.html?m=1

http://ellangbass.blogspot.com/2014/09/filsafat-membantu-menuju-kebenaran.html?m=1

https://m.facebook.com/notes/elang-bass-ahlanwasahlan/filsafat-membantu-menuju-kebenaran/1508959452684329/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.