AKU
MASIH INGAT!!
Hooo,, Hoooooo
Haaaa.. aaaaaa
Begitulah lantunan yang sering ku
lantunkan
Kala rasa sedang berada pada
perasaan yang terharu
Mengingat akan kebersamaannya
Kasih sayangnya, cintanya, belas
kasihnya
Perhatiannya, lembutnya, manjaannya
Kasarnya, tegasnya, marahnya
Kepeduliannya, terhadap generasinya
Begitu amat mengikis hati, dikala ku
mengingatnya
KU MERINDUKANNYA
Aku masih ingat, ingat, ingat
Dimana dia begitu perhatian
terhadapku
Perhatian akan kesehatanku
Kiranya nilai sehat begitu penting
baginya
Aku masih ingat, ingat, ingat
Dimana dia mengurusku
Dia menyayangiku
Dia mengasihiku
Dia mendidikku, mengajariku
Diwaktu aku masih kecil
Terimakasih Pahlawanku, pahlawan
nasionalku
Rajaku, pemimpinku
Hooo,, Hoooo
Haaaa… aaaa
Oh, Raja di atas raja
Kiranya, Engkau menyaksikan
Melihatnya, mengetahuinya
Apa yang telah dia lakukan
Selama ia berjalan, melangkah,
berpetualangan
Mengurus kami, dengan penuh cinta
Hoooo, Hooo
Haaa. Aaaaa
Engkau maha pecinta
Jika Engkau mengukur cintanya
Aku yang mengukur cintaMu
Begitu besarnya, rasa cintaMu
terhadap kami
Dia memperlakukanku seperti itu
Itu atas izinMu
Dia mencintaiku, dan kami
Itu karena Engkau mencintaiku, dan
kami
Hooo.. Hoooo
Haaaa.. aaaaa
Masih dalam cerita
“Aku masih ingat”
Ketika aku menangis
Dia membujuk
Ketika aku meminta
Dia memberi
Ketika aku berharap
Dia menasehati
Ketika aku ngambek
Dia menyabari
Ketika aku berdiri
Dia menyuruhku duduk
Ketika aku duduk
Dia menyurhku berdiri
Ketika aku tidur
Dia membangunkan
Ketika dia membangunkan
Disitu dia mendidikku
Ketika, ketika, ketika
Dia, dia, dia
Hooo. Ooo
Aku tidak bisa mengungkapkan semua
ceritanya
Cerita bersamanya, cerita bersamanya
Bersamanya, bersamanya, bersamanya
Oh,, Tuhan
Ketika burung yang terbang
Kami pernah melihatnya bersama
Ketika rumput mulai menghijau
Kami pernah memotongnya bersama
Kami berikan kepada kambing yang
lapar
Ketika itik mulai lapar
Kami pernah memberi makan bersama
Ketika ayam bertelor dan mengeram
Kami pernah mengurusnya bersama
Haaa.. aaa
Aku masih ingat!!
Ketika dia pergi
Aku ikut Tuhan..
Dan dia, dia tidak sungkan membawaku
Dengan sepedanya, dengan kakinya
Dengan kekuatanya, tenaganya
Kami pernah bersama-sama
Padahal dia laki-laki tua bangka
Hoooo..ooo
Aku masih ingat!!
Masih sangat ingat, dan ingat, ingat
Dia lelaki tua bangka, tua bangka
Tapi dia begitu kuat
Menafkahi kami
Begitu sabar
Mengajari kami
Begitu cinta
Mendidik kami
Begitu sayang
Mengasuh kami
Haaa. aaaaa
Perhatiannya adalah sayangnya
Kepeduliannya adalah cintanya
Keprihatinannya adalah belas
kasihnya
Begitu sabarnya dia
Hoooo,,, Hooo
Tuhan, Tuhan, Tuhan
Jangan berikan dia api
Karena api begitu panas baginya
Jangan berikan dia siksaan
Karena dia hanya seorang lelaki tua
bangka
Tua bangka, tua bangka, tua bangka
Yang lemah
Jika dibandingkan dengan kekuatanMu
Haaaa... aaaaaaa
Dia bukan ahli syurga
Dia orang yang lemah
Jika Kau jebloskan dia di
penjaraanMu
Hoooo.. ooo
Haaa.. aaaa
Jika Engkau menghitung-hitung
dosanya
Aku yang menghitung-hitung
Betapa besarnya pengampunanMu
Jika Engkau menghitung-hitung
amalnya
Aku yang akan menghitung-hitung
Betapa besarnya kebijaksanaanMu
Jika Engkau menghitung-hitung
Keburukannya, kesalahannya, kekurang
ajarannya
Aku yang menghitung-hitung
Betapa besarnya, kemurahanMu
PenyayangMu, kepedulianMu
Marahnya atas dasar kesalahanku
Adalah kemurkaanMu terhadapku
Tegurannya atas dasar kurang ajarku
Adalah kepedulianMu terhadapku
Perhatiannya terhadapku
Atas dasar perhatianMu terhadapku
Dan “segala sesuatu” yang dia
lakukan terhadapku
Merupakan izinMu, izinMu, izinMu
Hooo, Hooo
Haaa.. aaaaaaaaa
Aku masih ingat!!
Disaat ku sakit
Dia membawaku ke laut
Mencari obat untukku
Yaa Tuhan
Dia lakukan dengan sepedanya
Dengan kakinya yang rapuh
Pulang pergi demi aku yang brengsek
ini
Yang kurang ajar terhadapnya
Yang mengolok-oloknya
Karena tua bangkanya
Tetapi, dia selalu
Memberi kebutuhan apa yang aku
butuhkan
Hooo,, Hoooo
Haaaa.. aaaaaaa
Aku Masih Ingat!!
Dia selalu ada
Ketika aku tengah lapar
Dia selalu ada
Ketika aku tengah sakit
Dia selalu ada
Ketika aku merengek-rengek
Kala itu Tidak ada tangan kanan
maupun tangan kiri disekelilingku
Tetapi, dia perwakilanMu
Yang menjadi tangan kanan dan tangan
kiriku
Apalah jikalau tidak ada dia
Aku mungkin sudah mati kelaparan
Kurang belas kasih sayang
Kurang ajaran, kurang didikan, dan
sebagainya
Berbagai kekuranganku itu
Dia yang mengisihnya
Bukankah itu semua adalah rahmat
dariMu bagiku
Hooo.. Hoooo
Haaa. Aaaa
Semoga Engaku selalu merahmatinya
Tua bangka yang lemah
Tua bangka yang hina
Tua bangka yang berdosa
Kiranya, perlakuannya terhadapku,
dan kami
Adalah bekal-nya yang indah disana
Amiiinn,, aminn,, aminnn
Sendang, Rabu - 19 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.