INI HARI APA?
Semilir angin yang dingin
Begitu merebak, menusuk ketulang rusukKu
Hingga retak – Di dalamnya bertumpukkan kaca-kaca krikil
Aku titipkan berita ini kepada burung Elang
Untuk membawahnya ke Istana Raja yang paling tinggi
Aku pun tak tahu
Apakah berita ini sudah dibacakanNya
Ataukah burung Elang belum sampai disana
Sejenak Ku duduk dengan santai
Bersama kursi yang berputar
Ternyata, angin itu masih menghampiriku
Ku tutup jendelaku rapat-rapat
Namun angin masih saja menembus lubang kecil jendela
Aku katakan padanya “Tolong Jangan Masuk!!”
Sekali lagi “Tolong Jangan Menghampiriku!!”
Namun si angin tak menghirauhkan seruanKu
Mereka (angin) tetap saja memaksa masuk
Menabrak semua yang di laluinya
Aku semakin "galau"
Ketika mereka (angin) menghantam kertas-kertas di meja kerjaKu
Latu-latu rokok pun ikut berhamburan bersama dengan debu dari luar
Masuk ke permukaan kedua mataKu
Rubahlah warna mataKu menjadi merah
Aku teriak sangat kencang
Tak tahu,, berapa frekuensi yang ku keluarkan dari mulut Racun ini
MataKu semakin perih
Tapi, mereka (angin) meninggalkanKu begitu saja
Saat air mataKu keluar
Lalu ku pergi menuju kamar mandi
Ku dapati air, kemudian Ku siramkan ke kedua mataKu
Setelah itu Aku kembali ke ruanganKu
Terus, Aku pun duduk
Dalam benakKu berkata “Ini Hari Apa?”
Oleh Elang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.